Filosofi guci kehidupan
Saat
berbicara kehidupan anda pasti banyak yang membayangkan kesedihan, kebahagiaan,
dan petualangan hidup. Namun tidak dapat dipungkiri, ada sesorang yang
mengawali kehidupan dengan penderitaan ada pula yang mengawalinya dengan kemakmuran.
Dan ada yang mengakhiri cerita hidupnya dengan kesuksesan dan ada pula yang
mengakhiri cerita hidupnya engan kesusahan.
Anda
harus bersukur bahwa anda dapat mengawali hidup anda dengan kemakmuran karena
perjuangan cerita hidup anda dapat melalui rintangan yang cukup mudah, namun
jika kehidupan anda diawali penderitaan maka peluang anda menjadi lebih sukses
dan makmur lebih besar dan anda harus tetap bersukur. Saya Rizky Padenggan Pane
mengembangkan sebuah teori tentang membentuk kehidupan berkualitas dan saya
beri nama (filosofi guci kehidupan)berdasarkan pengalaman, penelitian dan
pengkajian dari pepatah kuno.
FILOSOFI guci kehidupan
“Guci
sama seperti kehidupan jika ditempah dengan baik apabila dibuat dengan cara
dipukul dengan keras, dibanting dengan kuat, dibentuk dengan indah, dan dibakar
didalam suhu 13000 c dalam waktu 24 jam, akan menghasilkan sebuah
guci yang berharga, berkualitas, indah dan tidak mudah hancur. Tapi jika kalian
memukul dengan lemah, membanting dengan lembek, dan membentuknya dengan jelek,
dan tidak membakar dengan proses yang benar maka itu adalah produk gagal yang
akan dibuang.”
Ø Maksudnya
adalah jalani kehidupan secara alami dan percaya pada pencipta mu, ikuti proses
yang Ia tunjukkan untuk membentuk hidup mu dengan baik sesuai prosedur walau
kau merasa kesulitan, sakit, menangis, hingga kau merasa ingin mati tapi
tetaplah lakukan yang terbaik untuk diri mu sendiri. Dan semua proses itu akan
membentuk kepribadian mu yang tidak lemah, berkualitas baik, tidak mudah putus
asa dan pantang menyerah dan kau akan selalu berterima kasih pada pencipta mu
karena telah menunjukkan cara untuk kesuksesan itu. Namun jika kalian membentuk
kehidupan sendiri dengan proses yang tidak sesuai prosedur pencipta kalian maka
kalian juga hanya akan menjadi produk gagal dan menjadi sampah masyarakat yang
akan dibuang dan dihancurkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar